Maafkan aku saudaraku saya tidak dapat MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL buatmu.
Muslim: "Bagaimana natalmu? "
Christ : "Baik, kau tidak mengucapkan seblamat natal padaku??"
Muslim: "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya..!!"
Christ : "Tapi kenapa?? Bukankah hanya sekedar kata2? Teman2 muslimku yg lain mengucapkannya padaku??"
Muslim: "Mungkin mereka belum mengetahuinya, Christ. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"
Christ : "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..!"
Muslim: "Kenapa?? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah..!!"
Christ : "Sekarang, saya mengerti.."
Inilah yg menyebabkan Buya Hamka memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah utk mengucapkan "Selamat Natal" yang meskipun anggapan HANYA BERUPA kata2 keakraban/toleransi namun disisi Allah nilainya justru menunjukkan kerendahan aqidah seorang hamba yg tdk faham / tdk mau mengerti akan konsep ilmu agama yg disisi lain faham akan ilmu2 umum yg sifatnya tiada kekal, tak berimbas akan keselamatan akheratnya yg abadi.
In memoriam Buya Hamka.
Bila BC ini bisa ditularkan ke yg lain, berarti kita sdh memberikan da'wah kpd org bnyk.
Selamatkan akidah saudara kita yg lain sbgmana kita ingin diselamatkan jika ada yg salah.
Tags:
Gadis Jilbab