Kontak Taaruf - TA'ARUF, NADZOR, KHITBAH, NIKAH
Mungkin tahapan menuju jenjang pernikahan yang baik itu seperti demikian adanya.
Bukan nadzor dulu, terus bila face dirasa tidak cukup membuat hasrat bergetar, dia menghilang dengan cukup bilang AFWAN lalu berpindah menjelajahi guratan wajah pada wanita lainnya.
Seolah wanita hanya sebuah manekin yang tidak punya rasa.
Seolah wajah akhowat ibarat papan reklame yang bila menarik barangnya bisa di beli, bila tak menarik cukup di lirik sambil melangkah pergi.
Berlalu tanpa menyisakan rasa bersalah sedikitpun, pergi tanpa menyadari bila bisa saja tatapan matanya sudah menyisakan kecewa.
Pergi tanpa pernah berpikir bila ada hati yang menyimpan harap namun setelah itu harus terhempas begitu saja.
Dalam sehari nadzor bisa dengan beberapa wanita, untuk memastikan kalau foto yang dikirim comblang bukan hasil kejahatan kamera, lalu pencarian pemuas hasrat pun di lanjutkan kembali.
Pemuas hasrat??
Ya.... Tentu saja demikian, disukai atau tidak itu adalah kata yang paling tepat.
"Abang tujuan akhy menikah, atau menikah lagi?"
"Menegakkan syari'at, mengikuti jejak Rosululloh ukhty"
Widiiiiiiih niatnya bagus. Namun apa niat baik saja cukup? Oh tentu tidak.
Niat baik harus di barengi dengan tahapan pengaplikasian sesuai dengan yang di anjurkan oleh role modelnya dong.
Miris.....
AKU sebagai wanita yang baru hijrah casing merasa sangat miris. Ko bisa ya orang yang ngaku sudah lama hijrah melakukan hal yang demikian?
Setan?....o owwwww lagi-lagi mau menyalahkan setan?,,,hmmm khilaf ko di jadikan kebiasaan.
Sangat berani menisbatkan diri sebagai seorang salafi. Sementara niat, sikap, dan ucap jauh melenceng dari koridor syari'at.
Ghadul bashor??
Hahahaaaaaa.....itu terdengar seperti lelucon wahai akhy.
Jangan bicara ketinggian, sebab nampak lucu bila tak di barengi sikap yang terhormat menurut syari'at.
Ya aku si wanita yang baru hijrah casing.
Sempat begitu kagum dengan orang yang ngaku sudah lama ngaji sunnah, hidup di lingkungan sunnah. Fasih mengganti kata aku dengan ana, kamu dengan antum, terimakasih dengan syukron, dan kosakata lainnya. Belum lagi pendidikan formalnya tinggi dari university yang ternama pula. Lisan di hiasi dalil dari al-qur'an dan hadits yang bisa saja dia sendiri belum faham itu haditsnya shohih atau tidak.
Dan saya rasa banyak juga wanita awal hijrah yang begitu mudah terpesona dengan polesan luar macam demikian. Ghirroh hijrah yang menggebu membuat perisai ke hati-hatiannya mengendur, lalu terperangkap pada rayu maut ikhwan bakwan.
Amaziiing 😍😍😍
Sepintas nampak sangat religius, bikin wanita awwam klepek-klepek dan khayalnya seolah surga sudah di depan mata.
Namun pada kenyataannya jauh panggang daripada api.
Gaess....setiap jiwa dikenai kewajiban untuk berdakwah, dan dakwah dengan sikap efeknya ribuan kali lebih ngena di banding yang hanya mengedepankan retorika. Jaga izzah kalian di hadapan kami yang baru mengenal sunnah baru seumuran kecambah, beri kami contoh yang baik.
Jangan malah sebaliknya.
Beri kami motivasi.
Dukung kami supaya bisa lebih baik.
Jangan pertontonkan kami dengan tayangan yang menjijikan. Cukuplah masa lalu kami jahil, tolong ajari kami kebaikan yang sesungguhnya itu seperti apa, bukan kebaikan SEMU pembungkus NAFSU, pengemas HASRAT, atau hanya pelicin untuk menaklukan dunia saja.
Bukankah tujuan kita adalah AKHIRAT??
Maka utamakanlah aturan PENGHUNI LANGIT
Jangan mudah tergiur dengan imingan materi yang tidak seberapa, lalu lupa tujuan utama.