Seorang wanita yang memiliki keteguhan hati dan bahagia bukanlah ia yang didatangi laki-laki,”
Maukah engkau menjadi PACARKU?”
Tapi,wanita yang memiliki keberanian dan keteguhan hati ia akan dengan tegas
menyuruh si laki-laki
“Jika cintamu memang
karena ALLAH,datanglah menemui kedua orang tuaku,dan khitbahlah Aku dihadapannya.
jangan kau menjadi pengecut
yang mengajakku mendekati zina dan ma’shiyat.
Namun,jika memang kau belum siap menikah,maka berpuasalah dan janganlah mengajakku tuk jadi pacarmu tapi jadikanlah aku makmummu kau imamku dalam keluarga karna aku ingin pacaran setelah menikah itu yg terbaik..
Tujuan pernikahan menurut Islam yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari zina .
Allah Taala telah mentakdirkan bahwa lelaki ada nafsu/keinginan kepada perempuan.
Perempuan juga ada nafsu dengan lelaki.
Hakikat ini tidak dapat ditolak.
Kita tidak dapat lari dari dorongan alamiah itu.
Oleh karena itu untuk menyelamatkan keadaan maka tujuan kita menikah agar jangan sampai kita melakukan zina yang terkutuk.
Mestilah kita menikah agar ia tersalur secara yang halal yang memang dibenarkan oleh Allah Taala yang Maha Pengasih.
2. Mendapatkan keturunan .
Daripada hubungan suami isteri itu, adalah sebagai sebab pertemuan benih kedua jenis manusia yang akan melahirkan zuriat
(keturunan), anak-anak,cucu-cucu yang ingin sangat kita jaga, asuh, didik, diberi iman dan ilmu, agar menjadi hamba-hamba Allah yang berakhlak dan bertaqwa. Yang akan menyambung perjuangan Islam kita agar perjuangan Islam kita bersambung selepas kita mati.
Memang setiap umat Islam yang belum rusak jiwanya sangat menginginkan generasi penerusnya.
3. Mendapatkan tenaga untuk kemajuan Islam .
Dari keturunan yang kita dapatkan dari pernikahan, kita inginkan anak yang akan kita didik menjadi seorang Islam yang sejati dan anak itu adalah merupakan aset kepada kita.
Anak itu sendiri pula boleh menjadi harta dan tenaga kepada Islam.
4. Aset simpanan di akhirat .
Dengan pernikahan itu, jika tujuan kita mendapat anak berhasil,dan berhasil pula
dididik dengan Islam dan menjadi seorang muslim yang berguna, kemudian dia akan melahirkan cucu yang juga berjaya dididik secara Islam dengan sebaik baiknya,berapa banyak pahala yang kita dapat sambung-menyambung.
Itu adalah merupakan aset
simpanan kita di Akhirat kelak,Sabda Rasulullah :
Maksudnya: Apabila meninggalnya anak Adam maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara yaitu doa anak yang
soleh, sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat. (Riwayat Muslim)
5. Mewujudkan suatu masyarakat Islam.
Alangkah indahnya kalau Islam yang maha indah itu dapat menjadi budaya hidup
sebagaimana yang pernah mengisi ruangan dunia ini di masa yang silam, selama tiga abad dari sejak Rasulullah.
Sekarang keadaan itu tinggal nostalgia saja.
Yang tinggal pada hari ini hanya akidah dan ibadah.
Itu pun tidak semua umat Islam mengerjakannya.
Kita sangat ingin keindahan
Islam itu dapat diwujudkan. Di dalam suasana keluarga pun jadilah, karena hari ini,hendak buat lebih dari itu memang amat sulit sekali.
Lantaran itulah pernikahan itu amat perlu sekali karena hendak melahirkan masyarakat Islam kecil.
Moga-moga dari situ akan muncul masyarakat Islam yang lebih besar.
6. Menghibur hati Rasulullah.
Seorang muslim bukan saja diperintah untuk mencari keredhaan Allah Taala tetapi
diperintah juga untuk menghibur hati kekasih Allah Taala yaitu Rasulullah, yang
mana Rasulullah sangat berbangga dengan ramainya pengikut atau umatnya di
Akhirat kelak.
Maka sebab itulah Rasulullah
menyuruh umatnya menikah.
Maksudnya: Bernikahlah kamu supaya kamu berketurunan dan supaya kamu menjadi banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan umatku yang ramai di hari
Kiamat. (Riwayat Al Baihaqi)
Setiap umat Islam hendaknya apa yang menjadi kesukaan Rasul-Nya itulah juga kesukaan mereka.
7. Menambah jumlah umat Islam .
Kalaulah Rasulullah berbangga dan bergembira dengan banyaknya umat,maka kita sepatutnya juga berbangga dengan
ramainya umat Islam di dunia ini.
Maka untuk memperbanyakkannya,lantaran itulah kita menikah.
Jadi kita menikah itu ada
bermotifkan untuk menambah jumlah umat Islam.
Ada cita-cita Islam sejagat. Kita menikah itu ada cita-cita besar,bukan sekadar sebatas hendak melepaskan nafsu
seks seperti cita-cita kebanyakan manusia.
8. Menyambung zuriat/keturunan.
Menikah itu jangan sampai putus zuriat karena kita berbangga dapat menyambung zuriat yang menerima Islam sebagai
agamanya dan dengan keturunan itulah orang kenal siapa asal-usul kita atau mereka.
9. Menghibur hamba Allah.
Tujuan-tujuan lain sebagai maksud tambahan daripada pernikahan bahwa setiap lelaki dan perempuan yang menjadi pasangan suami isteri hendaklah meniatkan satu sama lain hendak memberi hiburan kepada seorang hamba Allah Ta'ala yang inginkan hiburan,karena niat menghiburkan orang mukmin itu mendapat pahala.
Demikianlah beberapa tujuan pernikahan yang ada hubungan dengan kemajuan Islam.
Nampak bahwa pernikahan itu bukan sekedar untuk memenuhi keperluan nafsu antara laki-laki dan perempuan, namun ada banyak tujuan-tujuan lain yang menghasilkan kemuliaan dalam Islam.
Jika sudah memahami tujuan-tujuan tersebut, maka
akan lebih mudah dalam memilih orang yang akan dijadikan pasangan hidup .
Selain atas dasar tujuan-tujuan ini, ada juga sebagian orang yang menikah atas dasar tujuan yang kurang kuat
Mendengar hal tersebut sang pria pun Berpikir dan berbicara dalam hati,seolah olah seperti melontarkan kata puisi...
Hidup memang begitu indah..
Penuh dgn warna warni Keindahan, Kebahagian, kepedihan dan kekecewaan
Tapi kenapa warna kepedihan yang selalu menyertaiku
Kadang warna keindahan dapat aku rasakan namun hanya sesaat
Bagaikan pelangi yang muncul dan perlahan
menghilang…
aku pasrah pada-Mu
Jika memang ini sudah takdirku..
Aku mohon kuatkanlah hatiku
Dari segala warna kehidupan
Yang kau berikan padaku
Sifat Manusia terkadang sulit diterka..
Namun tolong sadarkanlah
Sahabat, teman, kekasih yang berada disekitarku
Dan jauhkanlah diriku dari segala tekanan orang-orang yang menikmati warna kehidupan-Mu.
Ya Rabbi…
Aku mohon dengarkanlah hambamu ini..
Aku sadar selama ini aku telah jauh dari-Mu
Tapi aku tak kuasa dengan warna kehidupan-Mu
Yang kau berikan saat ini
Ya Rabbi…
Aku hanya bisa memohon dan memohon pada-Mu
Karena diri-Mu lah yang dapat menolong aku..
Aku sadar semua warna kehidupan yang aku jalani
Semuanya akan berpulang pada-Mu termasuk diriku..
Dan aku tersadar akan semua hilaf ku tentang dia...
Maaf kan aku tuhan selama ini aku hanya menjalani hidup penuh dengan kenafsuan dan kebodohan diriku saja...
Maukah engkau menjadi PACARKU?”
Tapi,wanita yang memiliki keberanian dan keteguhan hati ia akan dengan tegas
menyuruh si laki-laki
“Jika cintamu memang
karena ALLAH,datanglah menemui kedua orang tuaku,dan khitbahlah Aku dihadapannya.
jangan kau menjadi pengecut
yang mengajakku mendekati zina dan ma’shiyat.
Namun,jika memang kau belum siap menikah,maka berpuasalah dan janganlah mengajakku tuk jadi pacarmu tapi jadikanlah aku makmummu kau imamku dalam keluarga karna aku ingin pacaran setelah menikah itu yg terbaik..
Tujuan pernikahan menurut Islam yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari zina .
Allah Taala telah mentakdirkan bahwa lelaki ada nafsu/keinginan kepada perempuan.
Perempuan juga ada nafsu dengan lelaki.
Hakikat ini tidak dapat ditolak.
Kita tidak dapat lari dari dorongan alamiah itu.
Oleh karena itu untuk menyelamatkan keadaan maka tujuan kita menikah agar jangan sampai kita melakukan zina yang terkutuk.
Mestilah kita menikah agar ia tersalur secara yang halal yang memang dibenarkan oleh Allah Taala yang Maha Pengasih.
2. Mendapatkan keturunan .
Daripada hubungan suami isteri itu, adalah sebagai sebab pertemuan benih kedua jenis manusia yang akan melahirkan zuriat
(keturunan), anak-anak,cucu-cucu yang ingin sangat kita jaga, asuh, didik, diberi iman dan ilmu, agar menjadi hamba-hamba Allah yang berakhlak dan bertaqwa. Yang akan menyambung perjuangan Islam kita agar perjuangan Islam kita bersambung selepas kita mati.
Memang setiap umat Islam yang belum rusak jiwanya sangat menginginkan generasi penerusnya.
3. Mendapatkan tenaga untuk kemajuan Islam .
Dari keturunan yang kita dapatkan dari pernikahan, kita inginkan anak yang akan kita didik menjadi seorang Islam yang sejati dan anak itu adalah merupakan aset kepada kita.
Anak itu sendiri pula boleh menjadi harta dan tenaga kepada Islam.
4. Aset simpanan di akhirat .
Dengan pernikahan itu, jika tujuan kita mendapat anak berhasil,dan berhasil pula
dididik dengan Islam dan menjadi seorang muslim yang berguna, kemudian dia akan melahirkan cucu yang juga berjaya dididik secara Islam dengan sebaik baiknya,berapa banyak pahala yang kita dapat sambung-menyambung.
Itu adalah merupakan aset
simpanan kita di Akhirat kelak,Sabda Rasulullah :
Maksudnya: Apabila meninggalnya anak Adam maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara yaitu doa anak yang
soleh, sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat. (Riwayat Muslim)
5. Mewujudkan suatu masyarakat Islam.
Alangkah indahnya kalau Islam yang maha indah itu dapat menjadi budaya hidup
sebagaimana yang pernah mengisi ruangan dunia ini di masa yang silam, selama tiga abad dari sejak Rasulullah.
Sekarang keadaan itu tinggal nostalgia saja.
Yang tinggal pada hari ini hanya akidah dan ibadah.
Itu pun tidak semua umat Islam mengerjakannya.
Kita sangat ingin keindahan
Islam itu dapat diwujudkan. Di dalam suasana keluarga pun jadilah, karena hari ini,hendak buat lebih dari itu memang amat sulit sekali.
Lantaran itulah pernikahan itu amat perlu sekali karena hendak melahirkan masyarakat Islam kecil.
Moga-moga dari situ akan muncul masyarakat Islam yang lebih besar.
6. Menghibur hati Rasulullah.
Seorang muslim bukan saja diperintah untuk mencari keredhaan Allah Taala tetapi
diperintah juga untuk menghibur hati kekasih Allah Taala yaitu Rasulullah, yang
mana Rasulullah sangat berbangga dengan ramainya pengikut atau umatnya di
Akhirat kelak.
Maka sebab itulah Rasulullah
menyuruh umatnya menikah.
Maksudnya: Bernikahlah kamu supaya kamu berketurunan dan supaya kamu menjadi banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan umatku yang ramai di hari
Kiamat. (Riwayat Al Baihaqi)
Setiap umat Islam hendaknya apa yang menjadi kesukaan Rasul-Nya itulah juga kesukaan mereka.
7. Menambah jumlah umat Islam .
Kalaulah Rasulullah berbangga dan bergembira dengan banyaknya umat,maka kita sepatutnya juga berbangga dengan
ramainya umat Islam di dunia ini.
Maka untuk memperbanyakkannya,lantaran itulah kita menikah.
Jadi kita menikah itu ada
bermotifkan untuk menambah jumlah umat Islam.
Ada cita-cita Islam sejagat. Kita menikah itu ada cita-cita besar,bukan sekadar sebatas hendak melepaskan nafsu
seks seperti cita-cita kebanyakan manusia.
8. Menyambung zuriat/keturunan.
Menikah itu jangan sampai putus zuriat karena kita berbangga dapat menyambung zuriat yang menerima Islam sebagai
agamanya dan dengan keturunan itulah orang kenal siapa asal-usul kita atau mereka.
9. Menghibur hamba Allah.
Tujuan-tujuan lain sebagai maksud tambahan daripada pernikahan bahwa setiap lelaki dan perempuan yang menjadi pasangan suami isteri hendaklah meniatkan satu sama lain hendak memberi hiburan kepada seorang hamba Allah Ta'ala yang inginkan hiburan,karena niat menghiburkan orang mukmin itu mendapat pahala.
Demikianlah beberapa tujuan pernikahan yang ada hubungan dengan kemajuan Islam.
Nampak bahwa pernikahan itu bukan sekedar untuk memenuhi keperluan nafsu antara laki-laki dan perempuan, namun ada banyak tujuan-tujuan lain yang menghasilkan kemuliaan dalam Islam.
Jika sudah memahami tujuan-tujuan tersebut, maka
akan lebih mudah dalam memilih orang yang akan dijadikan pasangan hidup .
Selain atas dasar tujuan-tujuan ini, ada juga sebagian orang yang menikah atas dasar tujuan yang kurang kuat
Mendengar hal tersebut sang pria pun Berpikir dan berbicara dalam hati,seolah olah seperti melontarkan kata puisi...
Hidup memang begitu indah..
Penuh dgn warna warni Keindahan, Kebahagian, kepedihan dan kekecewaan
Tapi kenapa warna kepedihan yang selalu menyertaiku
Kadang warna keindahan dapat aku rasakan namun hanya sesaat
Bagaikan pelangi yang muncul dan perlahan
menghilang…
aku pasrah pada-Mu
Jika memang ini sudah takdirku..
Aku mohon kuatkanlah hatiku
Dari segala warna kehidupan
Yang kau berikan padaku
Sifat Manusia terkadang sulit diterka..
Namun tolong sadarkanlah
Sahabat, teman, kekasih yang berada disekitarku
Dan jauhkanlah diriku dari segala tekanan orang-orang yang menikmati warna kehidupan-Mu.
Ya Rabbi…
Aku mohon dengarkanlah hambamu ini..
Aku sadar selama ini aku telah jauh dari-Mu
Tapi aku tak kuasa dengan warna kehidupan-Mu
Yang kau berikan saat ini
Ya Rabbi…
Aku hanya bisa memohon dan memohon pada-Mu
Karena diri-Mu lah yang dapat menolong aku..
Aku sadar semua warna kehidupan yang aku jalani
Semuanya akan berpulang pada-Mu termasuk diriku..
Dan aku tersadar akan semua hilaf ku tentang dia...
Maaf kan aku tuhan selama ini aku hanya menjalani hidup penuh dengan kenafsuan dan kebodohan diriku saja...
Tags:
Cerpen