Saat ini istilah taaruf semakin populer terdengar di sejumlah kalangan masyarakat.Taaruf menjadi salah satu lantaran upaya‘ pendekatan’ dan saling mengenal bagi kedua insan yang hendak menjalin ikatan pernikahan.Istilah taaruf telah dikenal lama dalam syariat islam.Mungkin secara teknis dan aturan, perbedaan taaruf zaman nabi dan sekarang tidak jauh berbeda karena pada dasarnya inti dari kegiatan itu mengandung unsur yang sama.
Sebelum melangsungkan pernikahan, tidak jarang terdapat cukup banyak pasangan yang melakukan taaruf untuk semakin mengenal calon pasangan.Meski dapat dimaknai sebagai salah satu upaya untuk saling mengenal calon pasangan, namun taaruf tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena terdapat batasan dan etika yang perlu dipatuhi agar kegiatan tersebut tetap sesuai dengan syariat yang berlaku.
Sekilas Tentang Pengertian Taaruf Yang Perlu Diketahui
Sebelum mencari tahu tentang perbedaan taaruf zaman nabi dan sekarang, tidak ada salahnya kalau terlebih dahulu perlu diulas tentang arti dari kata taaruf itu sendiri.Secara sederhana, taaruf memiliki makna‘ berkenalan’ atau‘ saling mengenal’.
Sedangkan menurut definisi lainnya, taaruf juga dapat dimaknai sebagai sebuah anjuran untuk berkenalan antara pria dan wanita yang ingin menjalin hubungan serius tanpa melalui proses pacaran seperti pada umumnya.Proses berkenalan yang dimaksud dalam taaruf tentu tetap harus mematuhi syariat dan juga ketentuan yang berlaku dalam islam.
Meski demikian, perlu digaris - bawahi bahwa taaruf tidak sama dengan pacaran.Hal ini dikarenakan terkadang masih ada pihak - pihak yang memiliki anggapan bahwa taaruf tersebut bisa disamakan dengan pacaran.Keduanya adalah entitas yang berbeda sehingga tidak boleh dicampur adukkan pasalnya taaruf adalah kegiatan yang perlu disesuaikan dengan tata cara yang tidak melanggar syariat islam.
Apa Hukum Melakukan Taaruf
Selain pertanyaan mengenai perbedaan taaruf zaman nabi dan sekarang, mungkin juga Anda bertanya - tanya tentang hukum melakukan taaruf bagi calon pasangan. Taaruf pada umumnya tidaklah memaksa.Namun banyak yang berpendapat bahwa taaruf ini lebih baik bila dibandingkan dengan pacaran yang dilarang dalam islam.Dengan menggunakan taaruf, kedua calon pasangan tetap dapat mengenal namun tetap memenuhi syariat dalam islam.
Mengingat bahwa taaruf adalah sebuah proses yang baik, maka tiap rangkaian kegiatannya juga perlu dilakukan secara baik - baik agar tetap dalam koridor batas - batas yang berlaku.Selain itu, proses taaruf biasanya juga melibatkan orang lain atau pihak ketiga yang akan berperan sebagai orang yang‘ mengatur’ atau‘ mengawasi’ jalannya proses taaruf tersebut agar tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
Adakah Perbedaan Taaruf Zaman Nabi dan Sekarang
Mungkin secara teknis dan proses tidak ada perbedaan taaruf zaman nabi dan sekarang.Karena pada dasarnya taaruf itu sendiri dapat dimaknai sebagai upaya untuk 'berkenalan' atau 'saling mengenal'.
Dengan demikian, besar kemungkinan bahwa dalam prosesnya secara garis besar tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan.Terlebih pada zaman Nabi, syariat islam begitu dijaga dan ditegakkan agar setiap lini kehidupan termasuk dalam hubungan dan pernikahan tetap berjalan sesuai dengan syariat islaman dalam tuntunan Quran.
Perbedaan mungkin muncul dalam metode perkenalan ataupun proses berkenalan diri yang terkadang menggunakan CV atau proposal. Namun pada dasarnya semua tetap harus sesuai dengan koridor yang berlaku demi menjaga kehormatan dari masing - masing calon yang ingin melakukan taaruf.
Demikianlah ulasan singkat mengenai kemungkinan perbedaan taaruf zaman nabi dan sekarang.Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa taaruf merupakan kegiatan berkenalan yang disesuaikan dengan tata cara dan syariat dalam islam.Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin mengenal calon pasangan namun tidak ingin berpacaran, proses taaruf bisa menjadi alternatif yang perlu dipertimbangkan.